Keutamaan Sedekah di Hari Jum'at



Oleh : Abu Ghozie As Sundawie

Tidak diragukan lagi bahwa hari jum’at merupakan hari yang paling utama  dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. 

Allah ﷻ mengkhususkan hari Jum’at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat ummat terdahulu.

Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda: “

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ  الْجُمُعَةِ 

“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at” (HR Bukhari dan Muslim)

Demikian juga masih dari dari Abu Hurairah dan Hudzaifah, Nabi ﷺ bersabda ;
 

 أَضَلَّ اللهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا فَكَانَ لِلْيَهُوْدِ يَوْمُ السَّبْتِ وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الأَحَدِ فَجَاءَ اللهُ بِنَا فَهَدَانَا اللهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ.

“Allah menyimpangkan kaum sebelum kita dari hari Jum’at. Maka untuk kaum Yahudi adalah hari Sabtu, sedangkan untuk orang-orang Nasrani adalah hari Ahad, lalu Allah membawa kita dan menunjukan kita kepada hari Jum’at. (HR Muslim).

Oleh karena hari jum’at adalah hari yang penuh berkah maka dianjurkan bagi setiap muslim untuk bersemanagat memperbanyak ibadah yang disyariatkan pada hari jum’ata baik ibadah yang wajib seperti sholat jum’at ataupun yang sunnah, seperti mandi untuk shalat jum’at, bersegera berangkat menuju shalat jum’at, memperbanyak sholawat, berdoa karena doa di hari jum’at mustajab, termasuk dalam hal ini adalah bersedekah.

Adapun dalil tentang amalan sedekah secara spesifik dihari jum’at  adalah sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits berikut ini :

Imam An Nassai mengatakan : 

بَاب حَثِّ الْإِمَامِ عَلَى الصَّدَقَةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِي خُطْبَتِهِ

Bab seorang Imam menganjurkan (kepada para jamaah) untuk bersedekah pada hari jum’at dalam khutbahnya.  

Lalu beliau rahimahullah membawakan hadits Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu  ia mengatakan : 
 

جَاءَ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالنَّبِيُّ ﷺ يَخْطُبُ بِهَيْئَةٍ بَذَّةٍ، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : «أَصَلَّيْتَ؟» قَالَ: لَا، قَالَ: «صَلِّ رَكْعَتَيْنِ، وَحَثَّ النَّاسَ عَلَى الصَّدَقَةِ»، فَأَلْقَوْا ثِيَابًا فَأَعْطَاهُ مِنْهَا ثَوْبَيْنِ، فَلَمَّا كَانَتِ الْجُمُعَةُ الثَّانِيَةُ جَاءَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ، فَحَثَّ النَّاسَ عَلَى الصَّدَقَةِ، قَالَ: فَأَلْقَى أَحَدَ ثَوْبَيْهِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : «جَاءَ هَذَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِهَيْئَةٍ بَذَّةٍ، فَأَمَرْتُ النَّاسَ بِالصَّدَقَةِ، فَأَلْقَوْا ثِيَابًا، فَأَمَرْتُ لَهُ مِنْهَا بِثَوْبَيْنِ، ثُمَّ جَاءَ الْآنَ فَأَمَرْتُ النَّاسَ بِالصَّدَقَةِ، فَأَلْقَى أَحَدَهُمَا»، فَانْتَهَرَهُ وَقَالَ: «خُذْ ثَوْبَكَ»

"Pada hari Jum'at, ada seseorang datang ke masjid dengan lusuh; ketika Rasulullah ﷺ khutbah, Rasulullah ﷺ menegurnya, 'Apakah kamu sudah Shalat? ' Ia menjawab, 'belum'. Lalu Rasulullah ﷺ berkata kepadanya: 'Shalatlah dua rakaat'. Kemudian beliau menganjurkan orang-orang untuk sedekah. Orang-orang pun segera melemparkan baju-bajunya, lalu beliau memberikan kepadanya dua baju. Pada hari Jum'at berikutnya datang lagi, dan saat itu Rasulullah ﷺ juga sedang khutbah, dan beliau ﷺ menganjurkan untuk sedekah." 

Abu Sa'id Al Khudri berkata, "lalu ia (laki-laki tersebut) melemparkan salah satu bajunya, kemudian Rasulullah ﷺ bersabda: 'Orang ini datang pada hari Jum'at dengan penampilan yang lusuh, aku menyuruh orang-orang untuk bersedekah, maka mereka melemparkan baju. Dan aku perintahkan agar memberinya dua baju. Kemudian sekarang dia dia datang lagi, dan aku menyuruh orang-orang untuk bersedekah, namun ia melemparkan salah satu bajunya'. Rasulullah ﷺ menghardiknya sambil berkata, 'Ambil bajumu! (HR Nassa-i)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasulullah ﷺ bersabda : 
 

وَلَمْ تَطْلَعِ الشَّمْسُ وَلَمْ تَغْرُبْ مِنْ يَوْمٍ أَعْظَمَ مِنَ يَوْمِ الْجُمُعَةِ، وَالصَّدَقَةُ فِيهِ أَعْظَمُ مِنْ سَائِرِ الْأَيَّامِ

“Dan tidak ada matahari yang terbit dan terbenam pada suatu hari yang lebih utama dibanding hari Jumat. Bersedekan pada hari Jumat lebih besar pahalanya daripada semua hari lainnya.” (HR Abdurrazzaaq As Shan’ani 3/255 no, 5558)

Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata Ketika menjelaskan keistimewaan hari jum’at dalam kitabnya yang fenomenal yaitu Zaadul Ma’aad :


أَنَّ لِلصَّدَقَةِ فِيهِ مَزِيَّةٌ عَلَيْهَا فِي سَائِرِ الْأَيَّامِ، وَالصَّدَقَةُ فِيهِ بِالنِّسْبَةِ إِلَى سَائِرِ أَيَّامِ الْأُسْبُوعِ كَالصَّدَقَةِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ بِالنِّسْبَةِ إِلَى سَائِرِ الشُّهُورِ وَشَاهَدْتُ شَيْخَ الْإِسْلَامِ ابْنَ تَيْمِيَّةَ قَدَّسَ اللَّهُ رُوحَهُ إِذَا خَرَجَ إِلَى الْجُمُعَةِ يَأْخُذُ مَا وَجَدَ فِي الْبَيْتِ مِنْ خُبْزٍ أَوْ غَيْرِهِ فَيَتَصَدَّقُ بِهِ فِي طَرِيقِهِ سِرًّا 

Bahwa sedekah di hari jumat memiliki keistimewaan khusus dibandingkan hari yang lain. Sedekah di hari jumat, dibandingkan dengan sedekah di hari yang lain dalam sepekan, seperti perbandingan antara sedekah di bulan ramadhan dengan sedekah di selain ramadhan. Saya pernah melihat Syaikhul Islam semoga Allah mensucikan ruhnya (merahmati) apabila beliau berangkat jumatan, beliau membawa apa yang ada di rumah, baik roti atau yang lainnya, dan beliau sedekahkan kepada orang di jalan diam-diam.” (Zadul Ma’ad, 1/407). 

Maka tradisi sekarang ini yang banyak dilakukan oleh kaum muslimin dimana mereka gemar bersedekah baik dalam bentuk uang atau dengan memberi makanan baik sarapan atau makan siang,  baik di masjid masjid atau di tempat lainnya adalah hal yang positiv yang dilakukan oleh para salafus shalih walaupun tentunya tidak hanya mwncukupkan diri bersedekah di hari jum'ata saja akan tetapi tetap dianjurkan  bersedekah tiap hari  sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi ﷺ :
 

 مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيهِ إلا مَلَكانِ يَنْزلاَنِ، فَيقُولُ أحَدُهُمَا : اللَّهُمَّ أعْطِ مُنْفقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أعْطِ مُمْسِكًا تلَفًا

“Setiap pagi hari di mana para hamba berada di dalamnya, ada dua malaikat yang turun seraya malaikat pertama berdoa; ‘Ya Allah, berikanlah pengganti  bagi orang yang bersedekah. Dan malaikat satunya lagi berdoa; ‘Ya Allah, berikanlah kebinasaan bagi yang tidak mau bersedekah  .” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Diantara kedahsyatan Sedekah adalah sebagai penyelamat dari kesulitan dan kesusahan dipadang mahsyar pada hari kiamat, hal ini  sebagaimana diriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amer dari Nabi ﷺ beliau bersabda :

كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ 

“Setiap orang berada dibawah naungan sedekahnya hingga diputuskan (perkara) diantara manusia”  (HR Ahmad, Ibnu Hibban, Shahih Targhib wat Tarhib : 872)

Dari 'Adi bin Hatim berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda:
 

مَا مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ مِنْهُ فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ مِنْ عَمَلِهِ وَيَنْظُرُ أَشْأَمَ مِنْهُ فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ وَيَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلَا يَرَى إِلَّا النَّارَ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ 

“Tidaklah salah seorang di antara kalian melainkan akan diajak bicara oleh tuhannya dengan tanpa juru penerjemah, saat ia melihat sebelah kanannya maka ia tidak melihat selain amalnya yang pernah dilakukan, saat ia melihat sebelah kirinya maka ia tidak melihat kecuali apa yang telah ia lakukan sebelumnya, dan saat ia lihat depannya maka melihat selain neraka di depan mukanya. Maka jagalah kalian dari neraka walau hanya dengan BERSEDEKAH separoh biji kurma”. 

Demikian semoga tercerahkan, wallahu a'lam. 

0 Response to "Keutamaan Sedekah di Hari Jum'at "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel