Pelipur Lara untuk yang terkena musibah



Oleh Abu Ghozie As Sundawie

Gunung Semeru yang berketinggian 3.676 meter yang terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Allah Ta'ala kehendaki terjadi erupsi. Mengakibatkan hujan abu  dan banjir lahar dingin di sekitar Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Setidaknya 2 kecamatan terdampak berat akibat bencana ini, yakni:
▪️Kecamatan Pronojiwo
▪️Kecamatan Candipuro

Selain itu erupsi juga mengakibatkan tidak kurang 40 warga mengalami luka bakar serius, korban hilang dan meninggal dunia, merusak ratusan rumah, menghanguskan seluruh perabot dan makanan, serta memutus Jembatan Gladak Perak penghubung Pronojiwo - Malang.

Untuk saudaraku yang sedang di timpa musibah , inilah untaian nasehat yang di rangkum dari kalamnya para ulama, semoga bisa menjadi penghibur hati dan pelipur lara, diantara nasehat :

1⃣  Bersabarlah saudaraku tercinta, karena semuanya adalah ketetapan Allah yang PASTI terjadi menimpa kepada para Hamba Nya, bahkan semuanya sudah terencana rapi tertulis di Lauhil mahfudz 50 ribu tahun  sebelum penciptaan langit dan bumi.

Allah Ta’ala berfirman :


مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Tidaklah menimpa suatu musibah kecuali dengan izin Allah. Barang siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan berikan petunjuk ke dalam hatinya.” (Qs. at-Taghabun: 11)

Allah Ta’ala berfirman :

يَمْحُو اللّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh). (QS. Ar Ra’d : 39)

Allah Ta’ala juga berfirman :


أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاء وَالْأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ 

“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah” (QS. Al Hajj:70).

Rasulullah shalallhu ‘alaihi wa salam bersabda : 
 
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi” (HR Muslim)

2⃣  Sikapi musibah dengan Sabar dan Ridha, karena Allah Ta'ala memberikan KABAR GEMBIRA kepada Orang orang yang bersabar atas musibah dengan  pahala besar  tanpa batas.

Di dalam Al Qur’an, Allah ta’ala berfirman :
 

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Sesungguhnya Kami akan memberikan cobaan sedikit kepadamu semua seperti ketakutan, ketaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, kemudian sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah: 155)

Allah Ta'ala  juga berfirman:
 
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya.” (QS Az Zumar: 10)

3⃣  Berdoalah dengan DO'A MUSIBAH agar semua yang hilang diganti dengan kebaikan lalu mintalah pertolongan kepada Allah dengan Shalat dan sabar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 
« مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا ». 

“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa" 
(Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik)
maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” (HR Muslim)

Jangan lupa perbanyak shalat shalat sunnah karena shalat adalah sebab pertolongan Allah saat datang kesulitan.

Allah Ta’ala berfirman,
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Mintalah pertolongan dengan sabar dan mengerjakan shalat sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah: 153)

4⃣  Haraplah pahala yang besar dibalik musibah, karena penderitaan seorang muslim baik karena sebab kehilangan hartanya atau jiwanya bahkan walau sekedar badan yang tertusuk duri kecil pun Allah akan menggantikannya dengan pahala dan ampunan serta digugurkanya dosa dosa.

Dalam sebuah hadits disebutkan :
 
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu keletihan dan penyakit (yang terus menimpa), kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya (HR Bukhari)

Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
 
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah).

5⃣  Berbaik sangkalah senantiasa kepada Allah Ta'ala bahwa bisa jadi dengan musibah ini sebagai tanda ungkapan kasih sayang Allah  kepada kita, baik untuk pengguguran dosa ataupun untuk diangkatnya derajat kita dunia dan di akhirat.

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi).

6⃣  Diantara amalan yang baik dikala dilanda musibah adalah dengan BERSEDEKAH jika mampu, karena SEDEKAH itu  penolak bala, dan pengangkat bala serta dengan sedekah akan di ringankan dan dilepaskan dari berbagai macam kesulitan, dengan sebab telah meringankan beban dan kesulitan orang lain yang kena musibah.

Sebagaimana disebutkan dalam wasiat Nabi Yahya alaihis salam kepada Bani israil :

...وَآمُرُكُمْ بِالصَّدَقَةِ، فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَسَرَهُ الْعَدُوُّ، فَشَدُّوا يَدَيْهِ  إِلَى عُنُقِهِ، وَقَدَّمُوهُ لِيَضْرِبُوا عُنُقَهُ، فَقَالَ: هَلْ لَكُمْ أَنْ أَفْتَدِيَ نَفْسِي مِنْكُمْ؟ فَجَعَلَ يَفْتَدِي نَفْسَهُ مِنْهُمْ بِالْقَلِيلِ وَالْكَثِيرِ حَتَّى فَكَّ نَفْسَهُ.

“…Dan aku memerintahkan kalian supaya bersedekah, Sesungguhnya perupamaanya seperti seorang laki laki yang di tawan oleh musuh lalu mereka mengikat tangannya sampai ke leher lalu mereka membawanya untuk memenggal lehernya, lalu ia berkata, ‘Aku akan menebus diriku dari kalian dengan harta yang sedikit ataupun banyak’ lalu ia menebus dirinya…”. (HR Tirmidzi)

Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata, 
 
فَإِنَّ لِلصَّدَقَةِ تَأْثِيْراً عَجِيْباً فِيْ دَفْعِ أَنْوَاعِ الْبَلاَءِ وَلَوْ كَانَتْ مِنْ فَاجِرٍ أَوْ مِنْ ظَالِمٍ بَلْ مِنْ كَافِرٍ، فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَدْفَعُ بِهَا عَنْهُ أَنْوَاعاً مِنَ الْبَلَاءِ، وَهَذَا أَمْرٌ مَعْلُوْمٌ عِنْدَ النَّاسِ خَاصَتِهِمْ وَعَامَتِهِمْ، وَأَهْلُ الْأَرْضِ كُلُّهُمْ مُقِرُّوْنَ بِهِ لِأَنَهُمْ جَرَّبُوْهُ.

‘Sesungguhnya sedekah itu mempunyai pengaruh yang sangat menkjubkan dalam menolak berbagai macam bala’ bencana walaupun bagi orang yang jahat atau dzalim atau kafir (sekalipun). Allah menolak dengan nya berbagai macam bala’ dan masalah ini sudah diketahui oleh manusia baik dikalangan awam ataupun kalangan khusus, semua penduduk bumi mengakui hal ini karena mereka telah mencobanya (membuktikannya) ” (Al Wabilus Shayyib 1/31)

7⃣ Terakhir sebagai nasehat bagi kita semuanya adalah TAUBAT, karena diantara sebab datangnya musibah adalah karena dosa dan kesalahan kita, sementara tidak akan terangkat Musibah tersebut kecuali dengan TAUBAT.  

Allah Ta’ala meningatkan kita :
 
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri” (QS. Asy Syuraa: 30)

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani).

Ali bin Abi Tholib –radhiyallahu ‘anhu– mengatakan,
 

مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ

“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Ibnu Qoyyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, “Di antara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa adalah mendatangkan bencana (musibah). Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Perbanyak istighfar dikala musibah melanda sebagaimana dikisahkan oleh Imam Al-Qurthubi menukil dari Ibnu Shubaih dalam tafsirnya, bahwasanya ia berkata,
 

شَكَا رَجُلٌ إِلَى الْحَسَنِ الْجُدُوبَةَ فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَشَكَا آخَرُ إِلَيْهِ الْفَقْرَ فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَقَالَ لَهُ آخَرُ. ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَرْزُقَنِي وَلَدًا، فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَشَكَا إِلَيْهِ آخَرُ جَفَافَ بُسْتَانِهِ، فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. فَقُلْنَا لَهُ فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: مَا قُلْتُ مِنْ عِنْدِي شَيْئًا، إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ فِي سُورَةِ نُوحٍ

“Ada seorang laki-laki mengadu kepadanya Hasan Al-Bashri tentang kegersangan bumi maka beliau berkata kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah!” yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah!” yang lain lagi berkata kepadanya, “Doakanlah (aku) kepada Allah, agar Ia memberiku anak!” maka beliau mengatakan kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah!” Dan yang lain lagi mengadu tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan pula kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah!” Dan kami pun menganjurkan demikian kepada orang tersebut. Maka Hasan Al-Bashri menjawab: “Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri, tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh [ayat 10-12].” (Jami’ Liahkamil Quran 18/302)

Akhirnya kami memohon kepada Allah Ta’la semoga sauadara kami yang terkena musibah diberikan kemudahan dan segera dihilangkan serta dijauhkan  dari segala bencana dan musibah, tidak lupa kepada yang meninggal dunia semoga tercatat sebagai syuhada di sisi Nya, Wallahu A’lam.

0 Response to "Pelipur Lara untuk yang terkena musibah "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel